Blogger news

Home » » MENANAM SAYURAN SENDIRI

MENANAM SAYURAN SENDIRI

Written By Batik85 on Friday, 11 April 2014 | 18:27


Untuk memperoleh tanaman yang berkualitas bagus dan bisa dibilang organik, kita tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli buah atau sayuran tersebut. Cara berikut ini cukup menyenangkan untuk mengisi waktu luang kita sehari-hari.

CARA 1

HIDROPONIK

Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
 

Yang menarik, kegiatan berkebun tidak memerlukan biaya besar. Anda bisa memanfaatkan berbagai peralatan yang ada di rumah atau lingkungan sekitar. Ini termasuk barang bekas yang biasanya berakhir di tempat sampah, seperti kaleng, kemasan plastik, serta kayu.
Peralatan yang mesti disiapkan pun terbilang sederhana. Misalnya, pot, sekop, gunting tanaman, selang air, termasuk instalasi air, serta benih berikut alat semai. Peralatan seperti sekop, pot, selang, serta gunting tanaman bisa dibeli di toko tanaman, gerai penjualan perkakas, dan hipermarket.
Artinya, hanya dibutuhkan sedikit inovasi dan modifikasi untuk menyukseskan kegiatan berkebun di rumah. Apalagi, media siap tanam pengganti tanah, kini, mudah didapat. Banyak penjual yang menawarkan media siap tanam berbahan arang sekam hingga batu kerikil. Materi yang berbahan arang sekam ini cocok untuk kegiatan berkebun organik.
Hidroponik dan akuaponik merekayasa fungsi tanah yang mampu menyediakan air, oksigen, serta nutrisi yang sangat diperlukan tanaman. “Makanya tren hidroponik dan akuaponik ini semakin menjamur di perkotaan yang lahannya terbatas,” papar Muhamad Yusuf Randi, pemilik Randi Farm.
Aliran air berperan penting dalam teknik hidroponik maupun akuaponik. Karena itu, Randi menyediakan pompa air untuk menjamin sirkulasi air tetap lancar. Alhasil, akar tanaman dapat menyerap nutrisi yang terbawa dalam aliran air.
Manfaat yang bisa diperoleh dengan sistem berkebun hidroponik, yaitu :
  1. produksi tanaman lebih tinggi
  2. lebih terjamin dari hama dan penyakit
  3. tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat
  4. bila ada tanaman yang mati, bisa dengan mudah diganti dengan tanaman baru, dan tanaman memberikan hasil yang kontinu
  5. Kualitas daun, bunga, atau buah pun lebih sempurna dan tidak kotor
  6. Pengerjaannya juga lebih mudah
  7. Tidak memerlukan banyak biaya dan waktu.


Dikutip dari http://lifestyle.kontan.co.id/news/mengolah-kebun-di-rumah-dengan-modal-murah yang bersumber dari Mingguan KONTAN, Edisi 22 - 28 Oktober 2012


CARA 2
VERTIKULTUR

Vertikultur adalah salah satu tehnik penanaman di lahan yang bentuknya bertingkat atau vertikal. Maka dari itu, vertikultur sangat cocok untuk diaplikasikan di lahan sempit semisal pada pemukiman padat penduduk. Meski sebagian orang sudah mengetahui tehnik ini, namun masih jarang para petani awam mengetahui vertikultur.  Oleh karena itulah, kami akan menjelaskan cara budidaya tanaman pada lahan sempit khususnya dengan metode vertikultur.

 
Vertikultur sendiri memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem penanaman yang lain, seperti :
  1. Hemat dalam penggunaan lahan. Karena tehnik penanaman tanamannya dilakukan secara bertingkat, maka jumlah tanaman yang ditampung lebih banyak sehingga lebih efisien dari sisi tempat dibandingkan tehnik penanaman secara konvensional.
  2. Mampu menekan anggaran yang harus dikeluarkan untuk pembelian pupuk atau pestisida yang biasanya banyak terbuang sia-sia pada model penanaman konvensional.
  3. Bila selama ini para petani sering mengeluh karena tumbuhnya beragam gulma dan rumput parasit, maka hal demikian tidak terjadi pada metode vertikultur yang dapat menekan munculnya tanaman parasit.
  4. Mudah dalam hal perawatan serta dapat diatur sekehendak hati karena diletakkan dalam wadah yang mudah untuk dipindahkan.
  5. Mempermudah  perawatan dan pemantauan.

 

Jenis tanaman 
Aneka tanaman yang umumnya dibudidayakan menggunakan tehnik vertikultur adalah  jenis sayuran, tanaman obat, dan beberapa jenis tanaman hias. Jenis sayuran contohnya adalah pakcoi, bayam, kangkung, sawi, kemangi, seledri, kucai, atau bawang pre. Jenis sayuran tersebut sangat mudah untuk ditanam menggunakan sistem vertikultur. Anda bisa menanamnya dan meletakkannya di area pekarangan rumah. Selain tidak harus membeli karena ditanam sendiri, kebutuhan keluarga akan sayur juga dapat terpenuhi, selain itu anda dapat memanennya kapan saja. 

Model penanaman 

Ada 4 macam budidaya atau model penanaman vertikultur yang dapat diterapkan, yaitu:
1.       Model tempel 
2.       Model gantung
3.       Model rak 
4.       Model tegak

Pembuatan wadah
Untuk pembuatan wadah, bahan yang perlu disiapkan adalah tempat atau wadah tanaman berbentuk segiempat yang bisa diambil dari bahan talang air yang biasanya diletakkan pada atap rumah sebagai saluran air hujan. Siapkan talang air sebanyak 3 buah, masing-masing sepanjang 150 cm. Selanjutnya lubangi bagian bawah masing-masing talang dan tutup di kedua sisinya. Sedangkan untuk membuat rak, ambil beberapa bahan berikut:
-          kayu reng 5 batang @1 meter 
-          kayu bulat 3 batang @1 meter, 2 batang @60 cm, 2 batang @45 cm, dan 2 batang @30 cm
Kemudian tata sedemikian rupa dan rekatkan dengan paku hingga membentuk suatu rak.

Komposisi media tanam:
Untuk komposisi media tanam, campur tanah dan pupuk kandang menggunakan perbandingan 1 : 1. Selanjutnya masukkan dalam wadah berbahan talang air tadi. 

Cara penanaman 
Ada beberapa macam tanaman yang bisa langsung ditanam di media tanam talang air semisal bayam dan kangkung. Sedangkan untuk jenis cabai, sawi, paprika, dan terong, benihnya terlebih dahulu harus disemaikan. Namun, persemaian dalam lahan sempit bisa sangat merepotkan, maka dari itu pilihlah tipe tanaman dari jenis sayuran daun semisal kangkung dan bayam. Apabila anda tetap ingin menanam jenis cabai, paprika, dan terong, berikut cara penyemaiannya. Rendam dahulu benih dalam air hangat bersuhu ± 50ÂșC sekitar 1 jam lamanya. Kemudian semaikan benih dalam media tanam yang berbahan dasar bak plastik. Tunggu beberapa hari hingga bibit tumbuh daun sekitar 4-5 helai, baru pindahkan bibit menuju talang air. Untuk proses pemindahannya juga harus dilakukan secara hati – hati. Usahakan sebisa mungkin mempertahankan tanah pada bibit untuk tetap menempel di akarnya. 
Untuk proses pemeliharaannya, siram tanaman hingga 2x sehari, tiap sore dan pagi hari. Selain itu, perlu dilakukan penyulaman apabila terdapat tanaman yang patah atau mati. Pemupukan bisa dilakukan  menggunakan NPK cair. Jangan lupa juga untuk mengendalikan hama dan gulma dengan cara menggunting atau mencabut tanaman yang sudah mati. 


Demikianlah informasi seputar cara budidaya tanaman di lahan sempit, khususnya menggunakan tehnik hidroponik dan vertikultur. Bagi anda yang memiliki lahan sempit dan tertarik untuk mencoba, tehnik ini adalah satu alternatif yang bisa diterapkan. Selamat mencoba. 
Semoga Bermanfaat


Sumber Gambar:
Hidroponik

Verikultur
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Belajar Hematt - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger