Blogger news

Home » » TEMPAT WISATA DI SOLO

TEMPAT WISATA DI SOLO

Written By Batik85 on Monday, 14 April 2014 | 23:14



Solo merupakan salah satu kota di Jawa Tengah. Solo (Surakarta) berdiri pada tahun 1745-an. Pernah menjadi pusat pemerintahan pada mas akhir kasultanan Mataram. Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunagaran karena terjadi perpecahan Materam. Keduanya memiliki keterkaitan dengan Majapahit, karena dinasti Mataram merupakan keturunana dari reaja-raja Kasultanan Demak, yang juga merupakan penerus suksesi dinasti Wijaya, sang pendiri Majapahit.
Tahun 1905 di Solo didirikan Syariat Dagang Islam dan menjadikan Solo sebagai kota yang penting pada masa itu.  Solo atau Surakarta mendapat julukan Kota kebudayaan, kota batik, kota liwet. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bangunan-bangunan bersejarah masih terawat dengan baik.  

Banyak tempat wisata yang bisa kita jumpai di solo.
Keraton Surakarta


Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa disebut Karaton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II  (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana Kerajaan  selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta  Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC pada tahun 1749. Setelah Perjanjuan Giyanti Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta. Kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kerajaan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Solo. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa tradisional yang terbaik.

Istana Mangkunagaran 

 Mangkunegaran adalah suatu dinasti yang berasal dari dinasti Mataram. Cikal bakal dari dinasti ini adalah Pangeran Sambernyawa yang bertahta sebagai kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara. Istana Mangkunegaran  sebagai pusat pengendalian kekuasaan politik didirikan setelah ditanda tanganinya Perjanjian Salatiga pada tanggal 17 Maret 1757 di Salatiga.
Posisi Mangkunegaran dalam sistem dan struktur politik Jawa menempati kedudukan yang istimewa karena berdirinya Mangkunegaran merupakan hasil perjuangan (Ricklefs,1991). Pangeran Sambernyawa sebagai cikal bakalnya telah memulai perjuangan sejak berumur 16 tahun ketika panggilan perjuangan memanggilnya. Keulungan Mangkunegara I dalam kemiliteran sangat teruji ketika Mangkunegara I harus menghadapi 3 kekuatan gabungan yang terdiri dari pasukan pasukan; Belanda, Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi.
Penguasa Mangkunegaran secara resmi bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara Senopati Ing Ayudha Sudibyaningprang yang disingkat dengan Mangkunegara dengan tambahan angka Romawi di belakangnya yang menunjukan pada yang urutan keturunan sedang bertahta.
Di Mangkunegaran saat ini yang bertahta adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX. Pada masa pemerintahannya sekarang beberapa bangunan di Istana mengalami Revitalisasi dengan dana bantuan dan ahli yag berasal dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Pemerintah daerah.Revitalisasi sendiri adalah upaya untuk memulihkan bangunan seperti sedia kala dengan fungsi yang berbeda. Jaman dulu gedung Kavaleri adalah Markas Legiun Mangunegaran maka sekarang bisa difungsikan untuk aktivitas yang lain.
Istana Mangkunegaran berlokasi di Kota Surakarta di jalan Ronggowarsito dan bangunan menghadap ke Selatan. Sebagai keraton yang terbuka dengan ide-ide baru perjumpaan kebudayaan Jawa dengan Eropa dicermati dengan saksama dan diakulturasikan menjadi budaya Jawa. Akulturasi ini diinkulturasi sampai unsur dan elemen Eropa menjadi semakin Jawa.

 Museum Radya Pustaka 
      Radya Pustaka adalah museum tertua di Indonesia. Dibangun pada 28 Oktober 1890 oleh Kanjeng Adipati Sosroningrat IV, pepatih dalem pada masa pemerintahan Pakoe Boewono IX dan Pakoe Boewono X. Museum Radya Pustaka juga memiliki perpustakaan yang menyimpan buku-buku budaya dan pengetahuan sejarah, seni dan tradisi serta kesusastraan baik dalam bahasa Jawa Kuno maupun Bahasa Belanda.
Museum Radya Pustaka terletak di Jalan Slamet Riyadi, bertempat didalam kompleks Taman Wisata Budaya Sriwedari. Di museum ini tersimpan koleksi benda-benda kuno yang mempunyai nilai seni dan sejarah tinggi, antara lain : Beberapa arca batu dan perungggu dari zaman Hindu dan Budha. Koleksi keris kuno dan berbagai senjata tradisional, seperangkat gamelan, wayang kulit & wayang beber,koleksi keramik dan berbagai barang seni lainnya.


 Museum Galeri Batik Kuno Danarhadi
Museum Batik Danar Hadi (begitu namanya) yang diresmikan oleh presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2000 lalu ini memiliki ribuan koleksi batik kuno.
Museum Batik Danar Hadi terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 261 Surakarta.




Kampung Wisata Batik Kauman Solo
Kampung Kauman mempunyai kaitan erat dengan sejarah perpindahan kraton Kartosuro ke Solo yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan. Kauman merupakan tempat ulama yang terdiri dari beberapa lapisan masyarakat mulai dari penghulu tafsir anom, ketip, modin, suronoto dan kaum. Keberadaan kaum sebagai penduduk mayoritas di kawasan inilah yang menjadi dasar pemilihan nama "kauman".
Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di kampung kauman dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis), batik murni cap dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif pakem yang banyak dipengaruhi oleh seni batik kraton Kasunanan merupakan produk unggulan kampung batik kauman. Produk-produk batik kampung kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, katun jenis premisima dan prima, rayon.
Kampung yang memiliki 20-30an home industri ini menjadi langganan dari para pembeli yang sudah terjalin secara turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang, Eropa, Asia Tenggara dan Amerika Serikat). Keunikan yang ditawarkan kepada para wisatawan adalah kemudahan transaksi sambil melihat-lihat rumah produksi tempat berlangsungnya kegiatan membatik. Artinya, pengunjung memiliki kesempatan luas untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan untuk mencoba sendiri mempraktekkan kegiatan membatik.
Disamping produk batik, kampung batik Kauman juga dilingkupi suasana situs-situs bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial dan perpaduan arsitektur Jawa dan Kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang tetap kokoh menjulang ditengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga keuangan (perbankan dan valas), homestay dan hotel yang banyak terdapat disekitar kampung kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar kampung kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan khusus bagi segenap wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar batik.
6.     Kampung Wisata Batik Laweyan
Kampoeng Batik Laweyan beralamat di Jl. Sidoluhur Solo (Sepanjang jalan), Laweyan, sebuah kampung tua yang memiliki sejarah lebih panjang daripada Surakarta sendiri. Sudah ada sejak jaman Kerajaan Pajang pada abad XIV, Laweyan dulu adalah pusat perdagangan pakaian. Namanya berasal dari kata "lawe", berarti benang dari kapas yang dipintal. Seorang sesepuh desa bernama Kyai Ageng Henis adalah orang yang bisa dibilang paling berjasa bagi kemajuan daerah ini. Beliau tidak hanya mengajarkan ilmu agama, namun juga mengajarkan ilmu dan seni membatik pada masyarakat sekitar. Seni batik ini terus berkembang pesat hingga sekarang.
Memasuki kampung Laweyan, hampir seluruh rumah penduduk yang umumnya berukuran besar dan megah merangkap fungsi sebagai showroom batik. Mulai dari batik seharga puluhan ribu hingga jutaan rupiah bisa dibeli disini. Beberapa tempat bahkan menawarkan kesempatan untuk melihat langsung proses pembuatannya. Bagi yang ingin belajar membatik, jangan khawatir karena ada paket kursus singkat yang juga tersedia.
7.     Pasar Klewer (Pasar Batik terbesar di Indonesia)

Pasar Klewer sangat sayang jika dilewatkan, terutama bagi pecinta wisata belanja. Mulai dari batik cap kain katun seharga belasan ribu, hingga batik tulis sutra seharga jutaan rupiah tersedia disini.
Pada tahun 1970an, pasar ini dibangun menjadi sebuah bangunan permanen berlantai dua yang cukup luas. Pembeli juga akan lebih leluasa berbelanja karena pasar dengan lebih dari dua ribu unit kios ini memiliki tangga-tangga yang cukup luas sehingga tidak ada kesan berdesak-desakan.

Dan masih banyak lagi tampat wisata yang ada di kota solo diantaranya.
1.     Museum Lukis Dullah
2.     Galeri ASDI, Jl. Slamet Riyadi
3.     Taman Sriwedari
4.     Pasar Buku Sriwedari
5.     Taman Budaya Jateng di Surakarta (TBS)/ Teater Arena.
6.     Pasar Barang antik Triwindu.
7.     Pasar Keris dan Cenderamata Alun-Alun Utara Kraton Solo.
8.     Pasar buku kuno di Alun-alun Utara Kraton Solo
9.     Pasar Legi

Sumber Referensi dan gambar:
www.beautyofindonesia.com
travel.detik.com

Share this article :

1 komentar:

  1. Mau tau tempat-tempat wisata unik, tips berwisata dan semua tentang travelling ? visit here

    ReplyDelete

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Belajar Hematt - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger